Menjadi Tukang Foto: Sebuah Panggilan atau Pilihan Karir?
Apakah Anda pernah berpikir untuk menjadi seorang tukang foto? Apakah ini hanya sebuah panggilan ataukah sebuah pilihan karir yang bisa dipertimbangkan? Pertanyaan-pertanyaan ini sering kali muncul ketika seseorang mempertimbangkan untuk memasuki dunia fotografi.
Menjadi tukang foto memang bukanlah pekerjaan yang mudah. Dibutuhkan keahlian, kreativitas, dan dedikasi yang tinggi untuk bisa sukses di bidang ini. Namun, bagi sebagian orang, fotografi bukan hanya sekedar pekerjaan, melainkan sebuah panggilan yang harus dijalani.
Menurut Martin Parr, seorang fotografer ternama, “Menjadi tukang foto bukanlah sekedar pekerjaan biasa. Ini adalah sebuah panggilan yang membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan ketajaman mata yang luar biasa.” Pendapat Parr ini menunjukkan bahwa menjadi tukang foto memang membutuhkan komitmen yang tinggi.
Namun, bagi beberapa orang, menjadi tukang foto lebih merupakan sebuah pilihan karir yang bisa dipertimbangkan. Menurut Susan Sontag, seorang penulis dan kritikus fotografi, “Fotografi adalah seni yang bisa dipelajari dan dikuasai. Jika seseorang memiliki minat dan kemauan untuk belajar, maka menjadi tukang foto bisa menjadi pilihan karir yang menjanjikan.”
Dalam dunia fotografi, banyak kesempatan yang bisa dimanfaatkan oleh seorang tukang foto. Mulai dari fotografi jurnalistik, fashion, prewedding, hingga fotografi produk. Hal ini menunjukkan bahwa menjadi tukang foto bukanlah pilihan karir yang monoton, melainkan sebuah profesi yang dinamis dan menarik.
Jadi, apakah menjadi tukang foto sebuah panggilan atau pilihan karir? Jawabannya mungkin berbeda-beda untuk setiap individu. Yang jelas, menjadi tukang foto membutuhkan komitmen dan dedikasi yang tinggi. Namun, jika Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang ini, mengapa tidak mencoba menjadikannya sebagai pilihan karir yang menarik?
Sumber:
1. Martin Parr, “The Photobook: A History Volume III”, Phaidon Press, 2014.
2. Susan Sontag, “On Photography”, Penguin Books, 1977.